لْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ وَفَّقَ مَنْ شَاءَ مِنْ خَلْقِهِ بِفَضْلِهِ وَكَرَمِهِ، وَخَذَلَ مَنْ شَاءَ مِنْ خَلْقِهِ بِمَشِيْئَتِهِ وَعَدْلِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَلَا شَبِيْهَ وَلَا مِثْلَ وَلَا نِدَّ لَهُ، وَلَا حَدَّ وَلَا جُثَّةَ وَلَا أَعْضَاءَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا وَعَظِيْمَنَا وَقَائِدَنَا وَقُرَّةَ أَعْيُنِنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، وَصَفِيُّهُ وَحَبِيْبُهُ. اَللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَّالَاهُ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ.
Hadirin Sidang Jumat yang Berbahagia
Iman sangat menentukan visi dan misi kehidupan seseorang dalam menyikapi segala macam problematika hidup di masyarakat, yang dalam peraktek kehidupan dan pergaulan sehari-hari. tercermin dalam ucapan, tindakan dan juga prilaku. Allah SWT menciptakan Manusia sebagai makhluk yang paling mulai dibandingkan dengan makhluk yang lainnya. Bentuk lebih bagus, kekuatan pikirannya sangat tajam dan perasaannya sangat halus , dari waktu kewaktu menusia mengalami kemajuan-kemajuan dalam segala lapangan, baik dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi maupun peradaban dan kebudayaan. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an yang artinya:
“Sesungguhnya Kami menciptakan manusia dalam betuk yang sebaik-baiknya” (AQS. At-Tiem/95 ayat 4) Hadirin Sidang Jumat yang Berbahagia
Manusia diciptaakan dan diutus kedunia ini untuk menjadi khalifah, juga kerana kehebatan dan kemuliaan manusia itu sendiri. Sebagaimana Firman Allah dalam Al-Qur’an yang artinya : “Sesungguhnya telah Kami muliakan anak Adam (manusia). Kami anggkut mereka di daratan dan di lautan. Kami beri mereka rezki yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan (AQS. al-Isra’/17 : 70).
Tapi kadang-kadang manusia lupa dengan Allah SWT, bangga atas karya-karyanya itu, bahkan manusia kadang-kadang menepuk dada atas hasil yang dicapai, tidak ingat dan lupa sama sekali bahwa kecerdasan itu datangnya dari Allah SWT.
Syeh Ibnu Athoillah Al -Arif Billah menyatakan dalam karyanya kitab Al-Hikam :
من علامات الإعتماد على العمل نقصان الرجاء عند وجود الزلل
“Sebagian dari tanda seseorang itu bersandar dari kekuatan Amalnya (kerja Kerasnya) adalah berkurangnya pengharapan atas Rahmat (karunia Allah) ketika berbuat kaesalahan atau dosa.….jika seseorang itu bersandar pada amal usahanya, berarti dia lupa dengan karunia Allah yang Maha Hidup, Maha kaya, Maha berilmu dan maha segalanya yang telah memberika taufiq, hidayah kepadanya. Dan akhirnya yang muncul adalah sifat Takabbur(sombong), Riya, Ujub, dan merasa dirinya paling sempurna . sebagaimana Iblis ketika diperintah bersujud kepada adam ;
Allah Subhanahu Wa ta’ala berfirman:
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ
Artinya : “Dan (ingatlah) keika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kalian kepada Adam,” maka bersujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan mereka yang kafir. ” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 34).
Sebagaimana kesombongan yang telah dikatakan Qorun sebagaimana telah termaktub dalam Al-Qur’anul Karim Surat Al-Qoshosh ayat :78
قَالَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَى عِلْمٍ عِنْدِي
“Karun berkata: “Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku.”
Karun tidak menyadari, bahwa Allah adalah Tuhan yang Mahakuasa. Begitu pun Allah berkuasa mengambil seluruh kekayaan yang dimilikinya, bahkan nyawanya sekali pun. Kesombongan memang muncul dari ketidaksadaran seorang manusia atas kekuasaan Allah, bahwa Allah Mahaberkehendak atas segala sesuatu, apa yang Allah kehendaki pasti terjadi dan yang tidak Allah kehendaki tidak akan terjadi. Manusia bukan pemilik kehidupan ini. Semua urusan manusia bergantung kepada Allah sang Khaliq. Oleh karena itu Allah mengingatkan,
أَوَلَمْ يَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ قَدْ أَهْلَكَ مِنْ قَبْلِهِ مِنَ الْقُرُونِ مَنْ هُوَ أَشَدُّ مِنْهُ قُوَّةً وَأَكْثَرُ جَمْعًا وَلَا يُسْأَلُ عَنْ ذُنُوبِهِمُ الْمُجْرِمُونَ
“dan Apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka.”
Hadirin Sidang Jumat yang Berbahagia
Virus takabur ini jangan sampai menyerang hati kita. Virus takabur ini jangan sampai merusak hati kita. Marilah kita berintrospeksi, kita teliti hati kita masing-masing. Jika telah muncul sedikit saja virus menyombongkan harta pada hati kita, hendaklah kita mengingat Qarun. Qarun yang kunci gudang-gudang tempat penyimpanan hartanya, baru bisa diangkat oleh sejumlah orang yang berbadan kuat, bukankah ia dan seluruh hartanya dibenamkan ke dalam bumi?. Kesombongannya tidak dapat menyelamatkannya. Jika dalam hati kita telah muncul sedikit saja virus membanggakan kekuasaan dan jabatan yang kita miliki, hendaklah kita renungkan kisah Fir’aun. Fir’aun pada akhir hayatnya tenggelam dan binasa di dalam air dan tidak bermanfaat baginya kerajaan dan pasukan-pasukannya. Apakah pantas kita membanggakan kekuatan?.
Hadirin Sidang Jumat yang Berbahagia
Coba kita menteladani Nabi Sulaiman As merupakan Nabi yang dianugerahi Allah kerajaan yang belum pernah dianugerahkan kepada orang-orang selainnya. Di kerajaan yang dipimpinnya, seluruh manusia dan jin tunduk kepada Nabi Sulaiman.
Beliau juga dianugerahi kemampuan untuk mengerti bahasa hewan, seperti ketika seekor pemimpin semut menyeru kawanannya agar masuk ke sarang mereka supaya tidak terinjak kuda-kuda pasukan Nabi Ismail. Beliau mengerti percakapan semut tersebut dan tersenyum mendengarnya seraya beliau berdoa dengan doa berikut ini
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
Artinya: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”.
Nabi sulaiman diberi Anugrah llmu yang luas, harta yang melimpah, jabatan yang tinggi sebagai raja tapi beliau tetap rendah hati dan selalu bersyukur kepada Allah SWT,
هَٰذَا مِن فَضْلِ رَبِّى لِيَبْلُوَنِىٓ ءَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ ۖ وَمَن شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّى غَنِىٌّ كَرِيمٌ
“Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barang siapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia”.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah yang kedua
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا
Hadirin yang Berbahagia!
Uraian di atas telah menjelaskan bahwa penyakit hati sangat berbahaya dan menyebabkan kita jauh dari Allah SWT. Maka dari itu, kebaikan jasad sangat tergantung kepada kebaikan hati. Apabila hati baik dengan ketakwaan dan iman, maka seluruh jasad menjadi baik untuk melakukan ketaatan dan kepatuhan.
Jadi, iman seseorang tidak akan lurus dan tidak akan baik kecuali jika hatinya lurus dan baik. Maka dari itulah, Allah Yang Maha Mengetahui menyatakan bahwa keselamatan di hari kiamat kelak sangat tergantung kepada keselamatan, kebersihan, dan kebaikan hati.
Allah Ta’ala berfirman,(QS. Asy-Syu’ara`: 88-89).
“Pada hari di mana harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.”
Dan Rasulullah berdoa,
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلَى دِيْنِكَ.
“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku berpegang teguh pada agama-Mu.” (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
Akhirnya, marilah kita berdoa kepada Allah Ta’ala, agar menjadikan kita termasuk hamba-hambaNya yang mempunyai hati yang selamat.
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ وَبارٍكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّد كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَ عَلَى ألِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ وَالمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ الأَحْيَآءُ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبٌ الدَعَوَاتِ وَيَآ قَاضِيَ الحَاجَاتِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْـفِـرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. اللهم إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى. اللهم إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيْعِ سَخَطِكَ. وَآخِرُ دَعْوَانَاز أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَصَلى الله عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Oleh : Asy’ari, S.Pd.I, MH
2 comments
Hiasi hidup ini dengan selalu berkarya dan memberi manfaat bagi orang lain
Mantap Barokallah…..Sucsesfull buat penyuluh Agama Islam Kota Surabaya