Home Khutbah Jum'at ” Sombong Pangkal Penyakit Hati”

” Sombong Pangkal Penyakit Hati”

by admin

لْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ وَفَّقَ مَنْ شَاءَ مِنْ خَلْقِهِ بِفَضْلِهِ وَكَرَمِهِ، وَخَذَلَ مَنْ شَاءَ مِنْ خَلْقِهِ بِمَشِيْئَتِهِ وَعَدْلِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَلَا شَبِيْهَ وَلَا مِثْلَ وَلَا نِدَّ لَهُ، وَلَا حَدَّ وَلَا جُثَّةَ وَلَا أَعْضَاءَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا  وَحَبِيْبَنَا وَعَظِيْمَنَا وَقَائِدَنَا وَقُرَّةَ أَعْيُنِنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، وَصَفِيُّهُ وَحَبِيْبُهُ.  اَللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ بْنِ  عَبْدِ اللهِ،  وَعَلَى آلِهِ  وَصَحْبِهِ  وَمَنْ   وَّالَاهُ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ.

Hadirin Sidang Jumat yang Berbahagia   

Iman sangat    menentukan   visi dan misi kehidupan     seseorang dalam menyikapi   segala macam problematika    hidup di masyarakat, yang dalam peraktek kehidupan dan pergaulan sehari-hari. tercermin dalam ucapan, tindakan dan juga prilaku. Allah SWT menciptakan Manusia sebagai makhluk yang paling mulai dibandingkan dengan makhluk yang lainnya. Bentuk lebih bagus, kekuatan   pikirannya sangat tajam    dan perasaannya sangat  halus , dari waktu   kewaktu menusia mengalami kemajuan-kemajuan  dalam segala   lapangan, baik dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi  maupun  peradaban dan kebudayaan. Sebagaimana Allah SWT berfirman   dalam Al-Qur’an  yang artinya:   

“Sesungguhnya Kami menciptakan manusia dalam betuk yang sebaik-baiknya” (AQS. At-Tiem/95 ayat 4)                       Hadirin Sidang Jumat yang Berbahagia 

Manusia diciptaakan dan diutus   kedunia ini untuk  menjadi khalifah, juga kerana kehebatan dan kemuliaan manusia itu sendiri. Sebagaimana Firman Allah dalam Al-Qur’an yang artinya :   “Sesungguhnya   telah Kami muliakan anak Adam (manusia). Kami anggkut mereka di daratan dan di lautan.   Kami  beri mereka rezki yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan (AQS. al-Isra’/17 : 70).

Tapi kadang-kadang manusia lupa dengan Allah SWT,    bangga atas karya-karyanya itu, bahkan manusia kadang-kadang menepuk dada atas hasil yang dicapai, tidak ingat dan lupa sama sekali bahwa kecerdasan itu datangnya dari Allah SWT.

Syeh Ibnu Athoillah Al -Arif Billah menyatakan dalam karyanya kitab Al-Hikam :

             من علامات الإعتماد على العمل نقصان الرجاء عند وجود الزلل

“Sebagian dari tanda seseorang itu bersandar dari kekuatan Amalnya (kerja Kerasnya) adalah berkurangnya pengharapan atas Rahmat (karunia Allah) ketika berbuat kaesalahan atau dosa.….jika seseorang itu bersandar pada  amal usahanya, berarti dia lupa dengan karunia Allah yang Maha Hidup, Maha kaya,         Maha berilmu dan  maha     segalanya yang telah  memberika    taufiq, hidayah kepadanya.  Dan  akhirnya yang    muncul    adalah sifat         Takabbur(sombong), Riya,  Ujub, dan  merasa  dirinya paling  sempurna . sebagaimana Iblis ketika diperintah bersujud kepada adam ;

Allah Subhanahu Wa ta’ala berfirman:

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ

Artinya : “Dan (ingatlah)   keika    Kami berfirman kepada para    malaikat:  “Sujudlah kalian kepada Adam,” maka bersujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan mereka yang kafir.             ” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 34).                                                 

Sebagaimana kesombongan yang telah dikatakan Qorun sebagaimana telah termaktub dalam Al-Qur’anul Karim Surat Al-Qoshosh ayat :78                              

 قَالَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَى عِلْمٍ عِنْدِي

Karun berkata: “Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku.”

Karun tidak menyadari, bahwa Allah adalah Tuhan yang Mahakuasa.        Begitu pun Allah berkuasa     mengambil seluruh kekayaan yang dimilikinya, bahkan nyawanya sekali pun.    Kesombongan     memang muncul dari ketidaksadaran seorang manusia atas kekuasaan Allah, bahwa Allah Mahaberkehendak atas segala sesuatu, apa yang Allah kehendaki pasti terjadi dan yang tidak     Allah   kehendaki   tidak akan terjadi.    Manusia bukan pemilik kehidupan ini.     Semua urusan manusia bergantung kepada Allah sang Khaliq. Oleh karena itu Allah mengingatkan,

أَوَلَمْ يَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ قَدْ أَهْلَكَ مِنْ قَبْلِهِ مِنَ الْقُرُونِ مَنْ هُوَ أَشَدُّ مِنْهُ قُوَّةً وَأَكْثَرُ جَمْعًا وَلَا يُسْأَلُ عَنْ ذُنُوبِهِمُ الْمُجْرِمُونَ

dan Apakah ia tidak mengetahui,  bahwasanya Allah    sungguh telah membinasakan umat-umat     sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka.”

Hadirin Sidang Jumat yang Berbahagia   

Virus takabur ini jangan sampai    menyerang hati   kita.    Virus takabur ini jangan sampai merusak hati kita. Marilah kita berintrospeksi, kita teliti hati kita masing-masing. Jika telah muncul    sedikit saja virus menyombongkan harta pada hati kita,   hendaklah kita mengingat Qarun.    Qarun yang kunci gudang-gudang  tempat    penyimpanan    hartanya, baru bisa diangkat oleh sejumlah   orang yang berbadan kuat,    bukankah ia dan seluruh   hartanya dibenamkan ke dalam bumi?.          Kesombongannya tidak dapat menyelamatkannya. Jika dalam hati kita      telah muncul sedikit saja virus   membanggakan kekuasaan dan jabatan    yang kita miliki, hendaklah kita renungkan kisah Fir’aun. Fir’aun pada akhir hayatnya tenggelam dan binasa di dalam air   dan tidak   bermanfaat baginya kerajaan dan pasukan-pasukannya. Apakah pantas kita membanggakan kekuatan?.

Hadirin Sidang Jumat yang Berbahagia 

Coba kita menteladani Nabi Sulaiman As merupakan Nabi yang dianugerahi Allah   kerajaan   yang   belum pernah   dianugerahkan kepada   orang-orang selainnya. Di kerajaan yang dipimpinnya,    seluruh manusia dan jin tunduk kepada Nabi Sulaiman.

Beliau juga dianugerahi kemampuan untuk mengerti bahasa hewan,     seperti ketika     seekor pemimpin semut menyeru kawanannya agar masuk ke sarang mereka     supaya    tidak    terinjak kuda-kuda pasukan Nabi Ismail.    Beliau mengerti percakapan semut tersebut dan  tersenyum mendengarnya seraya beliau berdoa dengan doa berikut ini

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ

Artinya: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau   anugerahkan    kepadaku   dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk   mengerjakan  amal saleh   yang  Engkau  ridhai;      dan    masukkanlah   aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”.

Nabi sulaiman diberi Anugrah llmu yang luas, harta yang melimpah, jabatan yang tinggi sebagai  raja tapi beliau   tetap rendah hati   dan selalu bersyukur kepada Allah SWT,

هَٰذَا مِن فَضْلِ رَبِّى لِيَبْلُوَنِىٓ ءَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ ۖ وَمَن شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّى غَنِىٌّ كَرِيمٌ

“Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku   apakah aku   bersyukur atau mengingkari          (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang   bersyukur    maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barang siapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia”.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah yang kedua

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا

Hadirin yang Berbahagia!

Uraian di atas telah menjelaskan bahwa penyakit hati sangat berbahaya dan menyebabkan kita jauh dari Allah SWT. Maka dari itu, kebaikan jasad sangat tergantung kepada kebaikan hati.  Apabila hati baik dengan    ketakwaan dan iman,    maka seluruh jasad   menjadi baik   untuk    melakukan ketaatan dan kepatuhan.

Jadi, iman seseorang tidak akan lurus dan tidak akan baik kecuali jika hatinya lurus dan baik. Maka dari itulah, Allah Yang  Maha   Mengetahui menyatakan bahwa       keselamatan   di hari kiamat   kelak     sangat  tergantung   kepada keselamatan, kebersihan, dan kebaikan hati.

Allah Ta’ala berfirman,(QS. Asy-Syu’ara`: 88-89).

Pada hari di mana harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.”

Dan Rasulullah berdoa,

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلَى دِيْنِكَ.

Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku berpegang teguh pada agama-Mu.” (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا  بَارَكْتَ عَلَى  إِبْرَاهِيْمَ  وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

Akhirnya, marilah kita berdoa kepada Allah Ta’ala, agar menjadikan kita termasuk hamba-hambaNya yang mempunyai hati yang selamat.

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ وَبارٍكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّد كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَ عَلَى ألِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ وَالمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ الأَحْيَآءُ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبٌ الدَعَوَاتِ وَيَآ قَاضِيَ الحَاجَاتِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْـفِـرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. اللهم إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى. اللهم إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيْعِ سَخَطِكَ. وَآخِرُ دَعْوَانَاز أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَصَلى الله عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

 

Oleh : Asy’ari, S.Pd.I, MH

2 comments

admin 02/22/2021 - 12:30 am

Hiasi hidup ini dengan selalu berkarya dan memberi manfaat bagi orang lain

Reply
admin 02/22/2021 - 12:36 am

Mantap Barokallah…..Sucsesfull buat penyuluh Agama Islam Kota Surabaya

Reply

Leave a Comment

Follow by Email