SIKAP ISLAMI DALAM MENGHADAPI MUSIBAH PANDEMI CORONA*
Oleh Zamharirotul Fuaidah.S.Ag (Penyuluh Agama Islam Kec.Wiyung)
Alhamdulillahi Robbil’alamiin. Wabihi nasta’inuhu ‘ala umuriddinyaa waddiin. Asyhadu allaa ilaaha illallah wahdahu laa syariikalah. Wa asyhadu anna sayyidanaa Muhammadan abduhu wa rasuluh. Allahumma sholli wasallim wabarik ‘alaa sayyidinaa Muhammad wa alaa alihi wa ashabihi ajma’iin.
Amma ba’du.
Saudara-saudaraku seiman seperjuangan.
Marilah kita bersyukur kepada Allah SWT atas nikmatNya yang tidak pernah berhenti melimpah pada kita yang tiada ada batasnya. Tuhan Maha Pengasih yang tak pilih kasih…Tuhan Maha Penyayang yang sifat sayang-Nya tidak terbilang.
Sholawat dan salam semoga tetap tercurah atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW yg beliau adalah panutan kita serta pemberi syafaat kelak di akhirat.
Setiap muslim hendaknya pasrah dan tawakkal kepada Allah. Ingatlah segala sesuatu atas kuasa Allah dan sudah menjadi takdir-Nya. Sebagaimana Allah SWT berfirman :
مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ
“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah.” (QS. At-Taghabun: 11)
Oleh karena itu, Alam semesta ini merupkan anugerah Allah SWT yang diperuntukkn hanya kepada aeluruh manusia untuk dikelola serta dijaga kelestariannya. Maka sebagai muslim kita menerima amanat untuk menjaga apa yang diperintah dan menjauhi apa yang dilarang.
Ingatlah kalau kita menjaga aturan Allah memerhatikan perintah dan menjauhi larangan, pasti Allah akan menjaga kita pula.
Dalam nasihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma disebutkan,
احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ،
“Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu.” (HR. Tirmidzi, no. 2516).
Saudara-saudaraku seiman seperjuangan
Begitu pula,Allah SWT telah menciptakan manusia yang merupakan ciptaan Allah SWT yang terbaik “Bi ahsani taqwiim” dalam surat At Tiin.
Maka kita perlu menjaga kesehatan kita demi kelangsungan hidup dan demi keturunan regenerasi kita berikutnya.
Sehingga apabila tubuh kita terserang penyakit maka kita berusaha untuk menyembuhkannya sambil bertawakkal kepadaNya.
Bahkan Rasulullah SAW sendiri seumur tidak pernah mengalami sakit. Berbagai macam resep sehat beliau patut diteladani kita sebagai umatnya. Diantara sekian banyak resep hidup sehat beliau adalah selalu menkonsumsi kurma ajwa.
Dalam hadits disebutkan tentang khasiat kurma,
مَنْ تَصَبَّحَ بِسَبْعِ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً لَمْ يَضُرَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ سُمٌّ وَلاَ سِحْرٌ
“Barangsiapa di pagi hari memakan tujuh butir kurma ajwa, maka ia tidak akan terkena racun dan sihir pada hari itu.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 5779 dan Muslim no. 2047).
Untuk menghadapi wabah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan dalam hadits dari Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda :
إِذَا سَمِعْتُمُ الطَّاعُونَ بِأَرْضٍ، فَلاَ تَدْخُلُوهَا، وَإِذَا وَقَعَ بِأرْضٍ، وأنْتُمْ فِيهَا، فَلاَ تَخْرُجُوا مِنْهَا. متفق عَلَيْهِ
“Apabila kalian mendengar wabah tha’un melanda suatu negeri, maka janganlah kalian memasukinya. Adapun apabila penyakit itu melanda suatu negeri sedang kalian ada di dalamnya, maka janganlah kalian keluar dari negeri itu.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Disamping beliau mengajarkan kita untuk berikhtiar atau berusaha, beliau juga mengajarkan agar banyak mendekatkan diri (taqarrub ilaLLah) dengan banyak berdzikir kepadaNya
Dari ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ عَبْدٍ يَقُولُ فِي صَبَاحِ كُلِّ يَوْمٍ وَمَسَاءِ كُلِّ لَيْلَةٍ : بِسْمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ العَلِيمُ ، ثَلاثَ مَرَّاتٍ ، إِلاَّ لَمْ يَضُرَّهُ شَيْءٌ
“Tidaklah seorang hamba mengucapkan setiap pagi dari setiap harinya dan setiap petang dari setiap malamnya kalimat: BISMILLAHILLADZI LAA YADHURRU MA’ASMIHI SYAI-UN FIL ARDHI WA LAA FIS SAMAA’ WA HUWAS SAMII’UL ‘ALIIM (dengan nama Allah Yang dengan nama-Nya tidak ada sesuatu pun yang membahayakan di bumi dan tidak juga di langit, dan Dialah Yang Maha Mendegar lagi Maha Mengetahui) sebanyak tiga kali, maka tidak aka nada apa pun yang membahayakannya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
Juga ada anjuran membaca surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas.
وَعَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ خُبَيْبٍ – بِضَمِّ الخَاءِ المُعْجَمَةِ – – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – قَالَ : قَالَ لِي رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( اقْرَأْ : قُلْ هُوَ اللهُ أحَدٌ ، والمُعَوِّذَتَيْنِ حِيْنَ تُمْسِي وَحِينَ تُصْبحُ ، ثَلاثَ مَرَّاتٍ تَكْفِيْكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ )) . رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ وَالتِّرْمِذِي ، وَقاَلَ : حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ.
‘Abdullah bin Khubaib (dengan mendhammahkan kha’ mu’jamah) radhiyallahu ‘anhu, berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamberkata kepadaku, ‘Bacalah: Qul huwallahu ahad (surah Al-Ikhlash) dan Al-Mu’awwidzatain (surah Al-Falaq dan An-Naas) saat petang dan pagi hari sebanyak tiga kali, maka itu mencukupkanmu dari segala sesuatunya.” (HR. Abu Daud, no. 5082 dan Tirmidzi)
Saudara-saudaraku seiman seperjuangan
Terkait dengan musibah yang hari ini melanda bangsa kita berupa virus corona covid -19 ini maka disamping kita berikhtiar atau berusaha sesuai dengan protokol edaran-edaran resmi dari pemerintah dan MUI itu semua bagi kita untuk memberi daya tahan tubuh agar tidak mudah tertular virus vovid-19.
Daya tahan tubuh manusia itu sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan baik cuaca,makana minuman bahkan terhadap berbagai informasi positif maupun negatif (hoax).
Wajib bagi setiap muslim tidak hanyut dan terlena dengan kabar-kabar dusta atau kita biasa sebut dengan HOAX.
Sebagai seorang muslim apabila mendengar pemberitaan maka harus dikroscek kebenaran viral berita tersebut. Sesuai dengan firman Allah SWT :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al Hujurat: 6).
Sebagai penutup adalah bagi seorang muslim apabila dihadapkan dengan ujian musibah ini maka tidak ada jalan lain semua dikembalikan kepsa Allah SWT.
Sebagaimana Firman Allah SWT
: , الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُواْ إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّـا إِلَيْهِ رَاجِعونَ
. “(Orang yg sabar yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun” (segala sesuatu milik Allah dan kembali kepada Allah). .” (QS. Al-Baqarah: 155-157).
Akhiirnya marilh kita berdoa agar bangsa kita ini dilindngi oleh Allah SWT dari musibah pandemi corona ini terlebih lagi dalam menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan 1441 H semoga Allah SWT menyembuhkan bangsa ini sari virus corona sebelum Ramadhan tiba. Aamiin Aamiin Yaa Rabbal’alamiin.
Senin, 13 April 2020 (18 Sya’ban 1441 H),