Home Artikel LAKSAMANA MALAHAYATI (Laksamana Perempuan Pertama di Dunia)  

LAKSAMANA MALAHAYATI (Laksamana Perempuan Pertama di Dunia)  

by admin

Setiap tanggal 05 Januari adalah diperingati sebagai hari KOWAL yaitu hari Korp Wanita Angkatan Laut. untuk itu dengan segala hormat kami ucapkan selamat hari jadi KOWAL. Jadilah perwira dengan semangat emansipasi wanita dan kemita sejajaran dengan pria. KOWAL selalu menjadi Inspirasi bagi keluarga dan wanita Indonesia.

Berawal pada Th.1963 kaum perempuan diberikan hak dan kewajiban serta kehormatan yang sama dengan kaum pria untuk ikut serta dalam bidang militer yakni bergabung dengan Organisasi Tentara Nasional Indonesia (TNI AL)

MALAHAYATI LAKSAMANA PEREMPUAN PERTAMA DI DUNIA. Adalah muslimah perempuan pemberani asal Aceh Darussalam yang menjadi panglima perang laut, beliau di tetapkan pemerintah sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada tgl,11 November 2017 oleh Presiden Joko Widodo. Keberanian Malahayati yang menegaskan bahwa kesetaraan Gender sudah ada di Nusantara sejak zaman dahulu kala. Dan diharapkan sebagai teladan bagi perempuan di tanah air.

Berbicara tentang Pahlawan Wanita Indonesia, pasti jawaban yang banyak disebutkan adalah nama RA Kartini dkk. Tetapi tahukah anda bahwa kita memiliki pahlawan yang juga lebih heroik lagi. Perjuangannya nyata dalam menjaga wilayah Indonesia (khususnya Samudera Pasai pada masa itu) Dialah Malahayati yaitu Laksamana Perempuan pertama di dunia yang berasal dari bumi Aceh Indonesia.

Kemala Hayati adalah nama asli dari MalaHayati yang berasal dari keluarga Militer. Ayahnya bernama Laksamana Mahmud Syah bin Laksamana Muhammad Said Syah bin Sultan Salahuddin Syah yang memerintah Kesultanan Aceh Darussalam sekitar Th. 1530-1539 M.

Sebagai seorang pemimpin Malahayati secara ksatria memimpin pertempuran secara langsung di lapangan. Ia memimpin lebih dari 2000 orang pasukan Inong Balle yaitu pasukan janda-janda pahlawan yang telah syahid. Salah satu peristiwa yang akan selalu dikenang oleh sejarah adalah Malahayati berhasil mengusir armada-armada Belanda di bawah Pimpinan Cornelis De Houtman. Ia melawan musuh-musuhnya menggunakan senjata rencong. Dan Malahayati lah orang yang membunuh Cornelis De Houtaman dalam pertempuran satu lawan satu di geladak Kapal pada Peperangan Inong Balle pada tgl.11 Nopember 1599.

Terkait kepemimpinan, Islam tidak melarang perempuan untuk menjadi pemimpin hal ini disebutkan dalam QS.Al-Baqarah ayat 30 bahwa; “Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi, mereka berkata : Apakah engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah disana, sedangkan kami bertasbih memuji_Mu dan menyucikan nama-Mu. Dia berfirman, Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

Ayat tersebut menjelaskan semua manusia adalah sama, yaitu menjadi khalifah dan menciptakan kemaslahatan umat di muka bumi. Rasulullah Saw bersabda.: Ketahuilah, setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian bertanggung jawab atas apa yang di pimpinya.
(HR.Muslim 3408)Mengatakan : Seorang pemimpin yang memimpin manusia akan bertanggung jawab atas rakyatnya, seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya, dan dia bertanggung jawab atas mereka semua,seorang perempuan juga pemimpin atas rumah suaminya dan anak-anaknya,dan dia bertanggung jawab atas mereka semua, seorang budak pemimpin atas atas harta tuannya, dan dia bertangung jawab atas harta tersebut. Setiap kalian adalah pemimpin dan akan bertanggung jawab atas kepemimpinannya.

Hadits diatas menjelaskan tugas dan kewajiban semua manusia adalah sama, yaitu menjadi seorang pemimpin. minimal menjadi pemimpin diri sendiri dan setiap kepemimpinannya diminta pertanggung jawaban di akherat kelak.

Wallahu A’lam bishawab

Muiyasih, S. Ag,.MHP

PAIF Kec. Gunung Anyar-Surabaya

 

 

 

 

You may also like

Leave a Comment

Follow by Email