Penyuluh Agama Islam Kota Surabaya yang bertugas di KUA Kecamatan Gubeng berjumlah 12 orang, terdiri dari 4 penyuluh fungsional dan 8 orang penyuluh Non PNS. Dalam menjalankan tusinya sebagai penyuluh agama saling bersinergi dan terus bergerak di bawah bimbingan Kasi Bimas Kemenag Kota Surabaya, Bapak Muhammad Ali Faiq S.Sos.I,M.HI dan Kepala KUA Kecamatan Gubeng, Bapak Abdul Wahid Boedin, LC.M.HI.
Salah satu program kerja yang dilaksanakan penyuluh adalah menjaga lingkungan. Dengan selalu aktif menjaga kebersihan lingkungan juga menggalakkan penghijauan, baik tanaman toga, sayuran, buah – buahan maupun tanaman hias. Hal ini dilakukan di lingkungan tempat tinggal masing masing maupun di seputar kantor KUA Kec. Gubeng maupun di lingkungan Rumah Pintar Penyuluh Agama Islam yang bertempat tidak jauh dari KUA Kecamatan Gubeng.
Secara berkala penyuluh ikut aktif menjaga kebersihan kantor juga menggalakkan penghijauan dengan menanam beberapa tanaman toga, sayuran juga buah buahan. Disamping itu juga mengadakan pembibitan tanaman untuk dibagikan kepada masyarakat umum ataupun penyuluh yang membutuhkan secara gratis.
Kegiatan ini dilaksanakan secara bergotong royong, bersama sama saling membantu dan bertanggung jawab. Karena hal ini bertujuan untuk melaksanakan dakwah secara bil hal, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah Muhammad SAW, disamping melakukan dakwah bil lisan.Dengan harapan bisa dicontoh masyarakat secara luas dengan membangun kesadaran tentang pentingnya menjaga kelestarian alam, sehingga bisa membangun lingkungan yang sehat, indah dan juga jauh dari bencana.
Agama Islam mengajarkan bahwasanya manusia dijadikan sebagai khalifah di muka bumi ini untuk menjaga memelihara , melestarikan dan memanfaatkan alam semesta untuk kepentingan serta memakmurkan umat. Dan dengan keras Allah melarang perusakan lingkungan di bumi ini. Sebagaimana Allah menegaskan di dalam Al Qur’an :
QS. Al Qashas : 77
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :
وَا بْتَغِ فِيْمَاۤ اٰتٰٮكَ اللّٰهُ الدَّا رَ الْاٰ خِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَ حْسِنْ كَمَاۤ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْـفَسَا دَ فِى الْاَ رْضِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْ
“Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.”
(QS. Al-Qasas 28: Ayat 77)
2. QS. Al Baqarah : 60
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَاِ ذِا سْتَسْقٰى مُوْسٰى لِقَوْمِهٖ فَقُلْنَا اضْرِبْ بِّعَصَا كَ الْحَجَرَ ۗ فَا نْفَجَرَتْ مِنْهُ اثْنَتَا عَشْرَةَ عَيْنا ۗ قَدْ عَلِمَ کُلُّ اُنَا سٍ مَّشْرَبَهُمْ ۗ کُلُوْا وَا شْرَبُوْا مِنْ رِّزْقِ اللّٰهِ وَلَا تَعْثَوْا فِيْ الْاَ رْضِ مُفْسِدِيْن
“Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, “Pukullah batu itu dengan tongkatmu!” Maka memancarlah darinya dua belas mata air. Setiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah dari rezeki (yang diberikan) Allah dan janganlah kamu melakukan kejahatan di bumi dengan berbuat kerusakan.”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 60)
3.QS. Al A’raf : 56 – 58
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَ رْضِ بَعْدَ اِصْلَا حِهَا وَا دْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًا ۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْن
“Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan.”
(QS. Al-A’raf 7: Ayat 56)
وَهُوَ الَّذِيْ يُرْسِلُ الرِّيٰحَ بُشْرًاۢ بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهٖ ۗ حَتّٰۤى اِذَاۤ اَقَلَّتْ سَحَا بًا ثِقَا لًا سُقْنٰهُ لِبَلَدٍ مَّيِّتٍ فَاَ نْزَلْنَا بِهِ الْمَآءَ فَاَ خْرَجْنَا بِهٖ مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِ ۗ كَذٰلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتٰى لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
“Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan), sehingga apabila angin itu membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.”
(QS. Al-A’raf 7: Ayat 57)
وَا لْبَلَدُ الطَّيِّبُ يَخْرُجُ نَبَا تُهٗ بِاِ ذْنِ رَبِّهٖ ۚ وَا لَّذِيْ خَبُثَ لَا يَخْرُجُ اِلَّا نَكِدًا ۗ كَذٰلِكَ نُصَرِّفُ الْاٰ يٰتِ لِقَوْمٍ يَّشْكُرُوْنَ
“Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan izin Tuhan; dan tanah yang buruk, tanaman-tanamannya tumbuh merana. Demikianlah Kami menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda (kebesaran Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.”
(QS. Al-A’raf 7: Ayat 58)
Dari ayat ayat Al Qur’an sudah sangat jelas bahwa Allah SWT memerintahkan manusia untuk berbuat baik di dunia ini dengan memelihara dan menjaga alam semesta ini. Dan juga menjauhi untuk merusak alam. Marilah kita cuntai alam ini dan kita jaga lingkungan kita dalam rangka beribadah kepada Allah SWT. Penyuluh agama Islam Kementrian Agama Kota Surabaya bersiap menjadi orang yang baik, tentu saja bersiap menjaga lingkungan
Rini Widiarti, S.Ag
Paif Kec. Gubeng Surabaya