Home Uncategorized MUHASABAH DI AWAL TAHUN 2022

MUHASABAH DI AWAL TAHUN 2022

by admin

Tak terasa Pergantian Tahun Masehi terjadi lagi, dari 2021 beralih ke 2022 Masehi.
Alhamdulillah, kita masih diberi umur dan kesehatan oleh Allah swt, Semoga menjadi umur dan kesehatan yang Berkah dan Bermanfaat untuk menambah IBADAH dan AMAL SHALEH, sebagai BEKAL sebelum menghadapi AJAL.

PENTINGNYA MUHASABAH [Intruspeksi Diri]

PERTAMA :
Pergantian Tahun, baik Masehi maupun Hijriyah, merupakan warning [peringatan] bagi kita, bahwa UMUR semakin Berkurang. Yang berarti pula ajal semakin dekat. Meskipun secara teori, rata rata umur manusia di akhir zaman ini antara 60 sd 70 tahun.

Sabda Nabi SAW :
أَعْمَارُ أُمَّتِي مَا بَيْنَ السِّتِّينَ إلَى السَّبْعِينَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوْزُ ذَلِكَ رواه الترمذي
“Usia umatku berkisar antara 60 sampai 70 tahun. Dan sedikit [Jarang] sekali di antara mereka yang melewati [angka] itu”
(HR At-Tirmidzi).

Tetapi kenyataannya, Jangan merasa Berumur panjang bagi yang masih MUDA, karena Mati tidak harus TUA, dan jangan merasa Berumur panjang bagi yang berbadan sehat, karena MATI tidak harus SAKIT.

KEDUA :
Yang harus kita fahami dan kita sadari, Khususnya bagi Umat Islam, bahwa Setiap Terjadi malam Pergantian Tahun baru, baik Masehi maupun Hijriyah, bukan untuk bersenang senang, apalagi berpestapora dengan maksiyat, seperti menyulut mercon, kembang api dan sebagainya. Apalagi tidak ada perintah dalam Islam, bahkan itu pemborosan.

Firman Allah :
….. وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا ¤²⁶ إِنَّ ٱلْمُبَذِّرِينَ كَانُوٓا۟ إِخْوَٰنَ ٱلشَّيَٰطِينِ ۖ وَكَانَ ٱلشَّيْطَٰنُ لِرَبِّهِۦ كَفُورًا ¤²⁷
“………..dan janganlah kamu melakukan pemborosan. Sesungguhnya para pemboros itu saudara-saudara syaitan, dan syaitan itu ingkar kepada Tuhannya”
[QS.Al-Isra’ : 27]

KETIGA :
Ber-MUHASABAH [Intruspeksi Diri] itu artinya Sibuk mengoreksi Diri Sendiri, bukan malah Sibuk Mengoreksi kesalahan Orang lain. Karena Diri kita sendirilah yang lebih tahu terhadap kesalqhan dan kekurangan diri kita sendiri, bukan orang lain.

Tetapi kebanyakan manusia Berpenyakit RABUN DEKAT. Artinya Kesalahan diri sendiri yang besar tidak kelihatan, tetapi justru kesalahan orang lain yang meskipun kecil malah kelihatan. Dalam pribahasa : Gajah di pelopak mata tidak tampak, semut yang di seberang lautan tampak

KEEMPAT
Ber-MUHASABAH [Intruspeksi Diri] itu perintah Allah saw.

Dalam Firman-Nya :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Hai orang-orang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri mengoreksi apa yang telah diperbuatnya [di hari atau tahun kemarin] untuk [meraih] hari esok [yang lebih baik] dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apapun yang kalian lakukan”
[QS..Al-Hasyr : 18]

KELIMA :
Sibuk Ber-MUHASABAH [Intruspeksi Diri] selagi kita masih Hidup di dunia ini, itu lebih baik, lebih aman dan lebih selamat, dari pada ALLAH swt langsung yang akan Menghisab amal kita di akhirat.

Umar Bin Khothob ra Berpesan :
حاسبوا أنفسكم قبل أن تحاسبوا
“Hisablah dirimu, sebelum dihisab oleh Allah di akhirat ”

Dengan menghisab dosa dan kesalahan diri sendiri di dunia, berarti masih ada peluang dan kesempatan untuk Bertaubat dan memperbaikinya. Namun jika ALLAH swt yang Menghisab dosa dan kesalahan kita di akhirat, sudah tidak ada peluang lagi untuk Bertaubat dan memperbaiki kesalahan kita, yang ada hanyalah PERTANGGUNG JAWABAN, resiko dan akibat yang akan menimpanya. Semoga Bermanfaat.

Zunadam, SAg
PAIF Asemroro

You may also like

Leave a Comment

Follow by Email