Islam memberikan perhatian serius terhadap bayi yang baru lahir, dan salah satu bentuk perhatian yang diberikan oleh Islam adalah dengan mensyaratkannya adzan yang harus dibacakan ditelinga kanan serta iqomat ditelinga kiri, dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan turmudzi yang artinya ” Sungguh Rasulullah Saw melantunkan adzan pada telinga(kanan) Husain ketika Fatimah (putri Rasulullah Saw) melahirkannya
Dari hadits tersebut, jelaslah bagi kita bahwa mengadzani bayi ketika baru lahir merupakan syariat Islam yang hukumnya Sunnah dilakukan. Letak kesunahan ini didasarkan pada suatu kenyataan bahwa hal itu juga pernah dikerjakan oleh Rasulullah Saw dan para sahabatnya.
Mengadzani bayi harus dilakukan setelah bayi tersebut dibersihkan dari semua kotoran berupa bekas cairan darah yang menempel ditubuhnya saat ia baru dilahirkan . Rasulullah Saw sendiri mencontohkan akan hal ini saat cucu kesayangan beliau. Husain putra Ali Ibnu Abu Tholib lahir dari sang istrinya yang tidak lain adalah anak beliau sendiri. Fatimah ra
Maksud terpenting dengan dibacakannya adzan pada setiap bayi yang baru lahir tidak lain adalah agar pada saat itu tidak ada hal lain yang didengarkan partama kali oleh bayi kecuali kalimat -kalimat tauhid dan kalimat-kalimat yang mengagungkan asma Allah. Kalima inilah yang secara tidak langsung akan menjadi fondasi atau dasar bagi keimanannya.
Di dalam kefitraan itu tentu setiap manusia memerlukan penghargaan yang tepat agar kelak ia tumbuh menjadi sosok yang berguna bagi manusia disekitarnya.
Anjuran agar setiap bayi yang lahir hendaknya diadzani dan diiqomati pada dasarnya merupakan sebuah penanaman nilai keyakinan dan kepercayaan kepada Tuhan sang pencipta. Inilah keimanan yang paling utama sebelum pada akhirnya ia memiliki kepercayaan sesuatu yang lain. Itulah sebabnya manusia dikatakan sebagai makhluk yang bertauhid dan sekaligus relegius. Yaitu makhluk yang secara primordial telah mengikat suatu kepatuhan untuk mengakui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah.
Berkenaan dengan fitrah kelahiran setiap manusia dapat kita lihat dalam sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim sebagai berikut yang artinya ” setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci) dan kedua orangtuanyalah yang akan menjadikannya Yahudi,Nasrani atau Majusi.
Di dalam Islam ungkapan tauhid dinyatakan dalam kalimat-kalimat yang berupa penegasan dan pengairan manusia, seperti la Ilaha illallah, tidak ada Tuhan selain Allah. Dengan kalimat itu kita menegaskan bahwa tidak ada yang hakiki dalam kehidupan ini dan sekaligus mengkonfirmasikan bahwa yang hakiki itu hanyalah Allah semata.
Sebagaimana kita tahu bahwa dalam adzan kalimat la Ilaha illallah merupakan ungkapan yang paling dominan dilantunkan. Bahkan bisa kita katakan bahwa kalimat adzan adalah susunan kalimat dakwah yang senantiasa menyeru agar kita hanya mengesahkan Allah semata. Selain itu ajakan untuk melakukan shalat, serta ajakan untuk menggapai kemenangan hidup merupakan salah satu bukti bahwa adzan tidak hanya berisi ajakan untuk bertauhid, tetapi sekaligus spirit yang memotivasi manusia untuk selalu melakukan kebaikan.
Oleh sebab itu sebelum telinga sang bayi mendengar kalimat-kalimat lain, maka alangkah baiknya jika kalimat yang kita perdengarkan pertamakali Kalimantan yang baik sebagaimana adzan dan Iqamah
Rasulullah Saw yang diriwayatkan oleh Ahmad, Daud dan Turmudzi yang berbunyi “Siapa saja yang ketika anaknya lahir lalu diperdengarkan suara adzan ditelinga kanannya dan diperdengarkan iqomah ditelinga kirinya maka dia tidak akan diganggu oleh setan.
Mas Hulatun Nasia
PAIF Kec.Sukolilo