Home Uncategorized MAKANAN DAN GAYA HIDUP MODERN

MAKANAN DAN GAYA HIDUP MODERN

by admin

Dunia semakin modern. Banyak orang menyebutnya era teknologi. Manusia semakin mudah menggapai keinginan – keinginan dengan bantuan teknologi, khususnya teknologi telekomunikasi seperti televisi,  internet,telepon, Facebook , dan lain – lain.

Budaya global yang mengalami perkembangan  amat dahsyat adalah makanan, pakaian dan hiburan. Khusus pada budaya makan dan minum telah menjadi Varian yang cukup menonjol di lingkungan masyarakat kita, khususnya umat Islam. Budaya makan dan minum sudah mulai tercerabut dari nilai – nilai asasi yang seharusnya, yaitu memenuhi kebutuhan yang bersifat biologis dalam rangka menjalani kehidupan di dunia.

Namun apa yang kita lihat dan rasakan sekarang, makan dan minum telah memasuki wilayah Gaya Hidup global yang menjadi bagian dalam hidup modern. Apa yang dibeli ,dimakan dan diminumnya hanya menjadi ilusi yang entah kapan berhenti mengalami perkembangan. Makanan yang di makan dan minuman yang diminum bukan lagi menjadi kebutuhan mendasar manusia. Akan tetapi telah merambah pada jaring – jaring persepsi budaya yang tidak jelas akan pijakannya.

Budaya itu telah menggambarkan kepada kita, bahwa Manusia haus dan lapar bukan kembali pada pijakan yang bersifat alami yang mutlak diperlukan oleh setiap makhluk hidup. Akan tetapi Manusia haus dan lapar lebih pada ” Konsumtifisme ” . Tindakan membeli dan mengkomsusi telah menjadi tujuan irrasional dan kompulsif, karena tujuannya terletak pada membeli dan sandaran trend itu sendiri, tanpa adanya hubungan sedikit pun dengan manfaatnya atau kesenangan dalam membeli dan mengkomsusi barang – barang

Bila manusia modern berani mengartikulasikan konsepnya tentang surga, ia akan menggambarkannya sebagai suatu keadaan yang mirip seperti mall, pasar swalayan, restoran , kabe atau apapun namanya yang tersedia dengan segala macam makanan Dan minuman yang dianggapnya mencerminkan trend modern dengan rupa dan jenisnya yang serba kini. Pizza hut, hamburger, lasagna, steak, es cream, fruit punch, orange juice, coca cola, sprite, fanta dan masih banyak lagi, dijadikan simbol kemapanan seseorang dalam menjalani hidup ini, yaitu terlihat dengan gaya makanan dan minumannya. Sudah pasti dia akan melengkapi konsepnya itu dengan keinginan yang kuat agar ia bisa tetap mengikuti dan mampu membelinya. Konsep gaya makan dan minumnya itu bisa disederhanakan dalam bahasa yang lugas dengan ” Tidak perlu kenyang, yang penting Gaya “.

Padahal Allah SWT memerintahkan agar kita  makan dan minum yang halal dan baik, seperti yang tertuang dalam Al Qur’an surat Al Baqarah 2; 168

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ – ١٦٨

Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.

Dari uraian diatas maka, kita sebagai manusia beragama yang mempunyai pijakan -pijakan yang didasarkan pada nilai – nilai wahyu , hendaknya kita selalu waspada akan semua rangkaian tipu daya kehidupan dunia.

” Makanan dan Gaya Hidup Modern ”
Dunia semakin modern. Banyak orang menyebutnya era teknologi. Manusia semakin mudah menggapai keinginan – keinginan dengan bantuan teknologi, khususnya teknologi telekomunikasi seperti televisi,  internet,telepon, Facebook , dan lain – lain.
Budaya global yang mengalami perkembangan  amat dahsyat adalah makanan, pakaian dan hiburan. Khusus pada budaya makan dan minum telah menjadi Varian yang cukup menonjol di lingkungan masyarakat kita, khususnya umat Islam. Budaya makan dan minum sudah mulai tercerabut dari nilai – nilai asasi yang seharusnya, yaitu memenuhi kebutuhan yang bersifat biologis dalam rangka menjalani kehidupan di dunia.
Namun apa yang kita lihat dan rasakan sekarang, makan dan minum telah memasuki wilayah Gaya Hidup global yang menjadi bagian dalam hidup modern. Apa yang dibeli ,dimakan dan diminumnya hanya menjadi ilusi yang entah kapan berhenti mengalami perkembangan. Makanan yang di makan dan minuman yang diminum bukan lagi menjadi kebutuhan mendasar manusia. Akan tetapi telah merambah pada jaring – jaring persepsi budaya yang tidak jelas akan pijakannya.
Budaya itu telah menggambarkan kepada kita, bahwa Manusia haus dan lapar bukan kembali pada pijakan yang bersifat alami yang mutlak diperlukan oleh setiap makhluk hidup. Akan tetapi Manusia haus dan lapar lebih pada ” Konsumtifisme ” . Tindakan membeli dan mengkomsusi telah menjadi tujuan irrasional dan kompulsif, karena tujuannya terletak pada membeli dan sandaran trend itu sendiri, tanpa adanya hubungan sedikit pun dengan manfaatnya atau kesenangan dalam membeli dan mengkomsusi barang – barang
Bila manusia modern berani mengartikulasikan konsepnya tentang surga, ia akan menggambarkannya sebagai suatu keadaan yang mirip seperti mall, pasar swalayan, restoran , kabe atau apapun namanya yang tersedia dengan segala macam makanan Dan minuman yang dianggapnya mencerminkan trend modern dengan rupa dan jenisnya yang serba kini. Pizza hut, hamburger, lasagna, steak, es cream, fruit punch, orange juice, coca cola, sprite, fanta dan masih banyak lagi, dijadikan simbol kemapanan seseorang dalam menjalani hidup ini, yaitu terlihat dengan gaya makanan dan minumannya. Sudah pasti dia akan melengkapi konsepnya itu dengan keinginan yang kuat agar ia bisa tetap mengikuti dan mampu membelinya. Konsep gaya makan dan minumnya itu bisa disederhanakan dalam bahasa yang lugas dengan ” Tidak perlu kenyang, yang penting Gaya “.
Padahal Allah SWT memerintahkan agar kita  makan dan minum yang halal dan baik, seperti yang tertuang dalam Al Qur’an surat Al Baqarah 2; 168

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ – ١٦٨

Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.

Dari uraian diatas maka, kita sebagai manusia beragama yang mempunyai pijakan -pijakan yang didasarkan pada nilai – nilai wahyu , hendaknya kita selalu waspada akan semua rangkaian tipu daya kehidupan dunia.

Suhartini ,

PAIF Tenggilis Mejoyo

You may also like

Leave a Comment

Follow by Email