Salah satu motifasi kita beribadah adalah untuk mendapatkan pahala atau balasan dari Allah SWT . karena pahala Allah yang memberi dan kita yang berikhtiar untuk mendapatkan , bahkan kita tahu bahwa semua ibadah itu Pahalanya di tingkatkan atau di lipatgandakan oleh Allah SWT 10 sampai dengan 700 kecuali ibadah Puasa. Sebagaimana dalam hadits Qutsi diriwayatkan oleh Bukhari, 1761
عن أَبي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قال : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : قَالَ اللَّهُ :
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ ، قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ : إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ
“ Dari abu Hurairoh r.a berkata , bersabda Rosulullah SAW : Befirman Allah Azza Wa Jallah : Semua amal Bani Adam akan dilipat gandakan kebaikan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Azza Wa Jallah berfirman, ‘Kecuali puasa, maka ia untuk-Ku dan Aku yang akan memberikan pahalanya.”
Dalam hadits di atas dijelaskan bahwa ibadah puasa pahalanya tidak di hitung, ini menggambarkan bahwa jumlah yang lebih besar tidak pakai dihitung. Alasannya mengapa puasa tidak di hitung karena فَإِنَّهُ لِي Puasa itu untuk Ku karena orang yang berpuasa itu sama dengan kekasihku أَنَا أَجْزِي بِهِ dan Aku yang akan memberi balasannya, Aku memberi bahala kepadanya sesuka Aku
Karena cinta nya Allah kepada hamba yang berpuasa itu. Rahasianya mengapa allah sangat senang kepada orang yang puasa karena di sini terdapat Aspek komunikasi yang special Bahasanya komunikasi yang special yang bisa kita katakan XL (extra Lillah ) disini Allah menganugrahkaan cintanya kepada hambanya yang berupaya mendapatkan cinta nya dan Cinta Allah menganggap orang yang berpuasa adala kekasih Nya Dan karena cinta nya allah maka Allah memberi tanpa batas dan tak terhitung. Kontex hubungan nya dengan manusia maka salah satu pembuktian dan aplikasi cinta adalah Memberi Atau persembahan
Sehingga Rosulullah SAW sebagai contoh dan teladan kita dalam menybarkan cinta menyatakan Bahwa خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ yaitu “ Sebaik Baik Manusia itu adalah yang memberikan Manfaat pada yang lainnya “ Dari sinilah kita bisa melihat bahwa dalam kehidupan berumah tangga Suami Istri harus lah bisa memberikan Yang Paling Banyak manfaat. Suami memberikan yang paling banyak manfaat pada istri begitu juga sebaliknya seorang Istri memberikan yang paling banyak manfaat pada Suami. Maka dalam kehidupan berumahtangga suami istri itu ada ikatan yang di sebut dengan CINTA. Dan cinta antara suami istri tentu ada lambang dan ada pembuktiannya
Pembuktian yang utama cinta adalah dalam pemberian atau dalam persembahan. Seorang suami memberikan apa kepada Istri dan istri memberi apa kepada suami, dan seberapa pemberian Suami dan seberapa yang diberikan istri pada Suami. Hal ini bisa menggambarkan kwantitas Cinta sekaligus juga menggambarkan Kwalitas cinta Suami Istri. Semakin Cinta maka semakin tak terhitung pemberian antara suami Istri dalam memberi ssesatu yang manfaat atau yang menyenangkan pada pasangannya, Pemberian suami istri itu belajar dari Puasa seperti dalam kontek Allah memberi Pahala pada orang puasa tanpa di hitung, maka semakin banyak memberikan pada pasanganya Semakin banyak pembuktiannya rasa cinta kepada pasangannya. Maka jangan katakana “Cinta” kalau tidak pernah membari,jika cinta tak pernah memberi tapi malah meminta itu namanya cinta Palsu. Disinilah maka seberapa cinta Suami akan terwujud pembuktian seberapa dia memberi kepada Istri begitujuga sebaliknya. Maka dengan demikian antara cinta dan memberi adalah saling terkait. Karena pembuktian utama cinta adalah Memberi.
Dan memberi disini bersifat luas sebagai tergambar dalam Sebaik Baik Manusia itu adalah yang memberikan Manfaat pada yang lainnya artinya di sini adalah suami memberikan sebaik baik manfaat kepada istri dan begitu juga sebaliknya. Memberikan manfaat ini bisa diaplikasikan berupa barang, perhatian dan ucapan ucapan yang menyejukkan, dan diantara pemberian itu ada prioritas,
Seorang suami wajib dan ada sunnah memberi kepada istri. Prioritasnya apa seorang istri diberi oleh suami sebagai bukti cinta. Bukan hanya di buktikan dengan kasih sayang atau belaian namun ada pemberian itu sebagai lambang cinta dalam bentuk pemberian wajib itu adalah pembnerian NAFKAH yaitu Sandang Pangan Papan. Dan pemberian wajib ini sesuai dengan kebutuhan Rumah tangga dan kemanpuan seorang Suami Selain wajib juga ada pemberian Tambahan atau Sunnah.sebagai bukti Cinta kepada pasangan dan inilah yang bisa memperkokoh kehidupan dalam rumah tangga. Jika seorang suami mempunyai kepentingan dia tidak memikirkan kebahagiaanya saja tapi seorang suami teringat akan kepentingan yang di butuhkan juga seorang istri. sebagai mana istri dia mempunyai keinginaan yang di inginkan namun dia tidak hanya melihat kepentigan dirinya melainkan melihat kepentingan Suami.
Maka dengan demikian kepentingan suami hubungannya nya dengan keridhoan seorang istri begitu juga kepentingan seorang istri hubungannya dengan keridhoan seorang suami. Dengan demikian kepentingan suami nyambung dengan kepentingan istri. Jika seorang suami mandapat kelebihan maka secara insting suami akan membahagiakan istri dan begitu juga sebaliknya.sebagai mana istri juga ingin membahagiakan seorang suamiyang dilihat bukan hanya kepentigan dirinya melainkan melihat kebahagiaan Suami . Dan apa yang menjadi ridho suami bisa dipersembahkan untuk pembuktian cinta istri kepada suami.
Dan dalam konteks pemberian bisa secara kwantitas ini ukurannya dengan jumlah dan pemberian bersifat Kwalitas, kwalitas ini dilihat dari nilai yang terkandung, sehingga tidak bisa di ukur dengan Jumlah, meskipun bisa, Tidak memberi bukan berarti tidak cinta, tetapi untuk kepentingan seberapa manfaat jika di berikan. Karena mungkin jika di berikan akan memberikan kemudhorotan maka lebih baik tidak di berikan karena demi kebaikan. Dan jika kenyataannya cinta itu tidak mampu memberi karena keterbatasannya maka semestinya meminta maaf kepada yang semestinya mendapatkan pemberian itu. ( Istri ) begitu juga sebaliknya seorang istri tidak bisa memberikan apa yang di berikan maka juga meminta maaf kepada Suami. Dan disinilah tumbuh saling pengertian dan saling memahami atas kelebihan dan kekurangan dari pasangan Masing masing
“ JANGAN BILANG CINTA KALAU TIDAK BISA MEMBERI KARENA CINTA ADALAH MEMBERI “
Referensi: https://almanhaj.or.id/15914-kenapa-puasa-dikhususkan-dalam-firman-allah-taala-hadits-qudsi-puasa-untukku-dan-aku-yang-akan-membalasnya.html
Nur Azizah
PAIF KECAMATAN TEGALSARI