Menurut Charities Air Foundation (CAF) ,Word Giving Index 2021 menobatkan Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara paling dermawan di Dunia.(Juni 2021)
Berdasarkan laporan WGI (Word Giving Indeks) , Indonesia memperoleh skors indeks keseluruhan 69 %. Skor ini mengalami peningkatan 10 %, dari sebelumnya yakni 59 % di indeks skor tahunan terakhir yang diterbitkan pada tahun 2018.
Penobatan Indonesia sebagai negara paling dermawan di dunia ini oleh WGI berdasarkan data yang telah dikumpulkzn oleh Gallup, dengan membandingkan 140 negara di dunia dengan melihat seberapa dermawan mereka dalam menyumbang, maka Indonesia menduduki peringkat pertama dunia. (Yusuf Supriatna, jurnal Sorcang, Indonesia Dinobatkan jadi Negara Paling Dermawan Dalam Word Giving Indek 2021, 5 Agustus 2021)
Kita bangsa Indonesia tentunya tidak heran dengan prestasi di atas, bagaimana tidak , melihat kembali sejarah bangsa, bagaimana budaya Indonesia yang setiap saat kita lihat dan kita lakukan dari kecil belum hilang dan belum terkikis meskipun dibalut dengan dunia modern. Semangat gotong royong, berbagi terhadap sesama, teman, tetangga , sanak saudara masih menggelora dan jauh melewati batas batas perbedaan agama, suku, ras, bahasa dll.
Dan kita patut bersyukur bahwa jiwa – jiwa solidaritas dan gotong royong di Bumi Indonesia masih berkibar, meskipun dua tahun terakhir ini di negara ini mendapatkan musibah dan bencana yang besar yakni wabah Covid 19 yang melumpuhkan semua aspek kehidupan, baik dari segi ekonomi , sosial budaya, pendidikan, politik dstnya. Tapi kebiasaan “urunan (bahasa jawa)” dan saling membantu sesama tetap berjalan dan justru meningkat di masyarakat, sehingga persoalan yang maha berat ini bisa di atasi bersama antara pemerintah dan masyarakat.
Faktor budaya dan tradisi yang melekat di atas merupakan salah satu penunjang keberhasilan bangsa Indonesia untuk menyandang sebagai predikat di atas yakni Negara paling dermawan di dunia mengalahkan 140 negara di dunia.
Namun menurut hemat kami faktor yang paling berpengaruh adalah, faktor agama. Dimana kita ketahui bersama, bahwa penduduk mayoritas di Indonesia adalah muslim (beragama Islam) . Berdasarkan data Direktorat Jendral Kependudukan dan Pencatatan Sipil pada Juni 2021, bahwa sebanyak 236,53 juta jiwa beragama Islam. Jadi 86, 88 % adalah muslim.
Kuatnya pengaruh ajaran agama Islam bagi masyarakat muslim di Indonesia sangat luar biasa. Dimana adanya perintah agama untuk berzakat, infaq dan shodaqah, di dalam Al Qur’an dan Hadits. Sebagaimana ayat ayat Al Qur’an di bawah ini ;
“Ambillah zakat dari harta mereka guna membersihkan dan menyucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”
(QS. At-Taubah 9: Ayat 103)
“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berutang, untuk jalan Allah, dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.”
(QS. At-Taubah 9: Ayat 60)
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan bergelimang dosa.”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 276)
Dengan dalil sebagaimana di atas maka banyak berdiri BAZNAS dan LAZ, juga kepedulian sosial yang sangat tinggi bagi umat Islam ,baik secara lembaga maupun perorangan. Yang melakukan aksi sosial menolong sesama . Dan ini menjadi temuan WGI ( bahwa zakat, infak dan sedekah) menjadi penggerak utama bangsa Indonesia untuk melakukan kegiatan kemanusiaan di masa pandemi.
Aksi kebaikan bangsa Indonesia yang sudah diakui dunia ini di Tahun 2021, mari kita lanjutkan di Tahun 2022.
Rini Widiarti, S.Ag
PAIF Kec.Gubeng