Istiqomah. yaitu kokoh dalam aqidah dan konsisten dalam beribadah. Begitu pentingnya istiqomah ini sampai Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wasallam berpesan kepada seseorang. Bahwa orang yang istiqamah selalu kokoh dalam aqidah dan tidak goyang keimanan bersama dalam tantangan hidup. Sekalipun dihadapkan pada persoalan hidup, ibadah tidak ikut redup, kantong kering tidak pusing, tetap memperhatikan dan melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangannya.
Istikharah, selalu mohon petunjuk Allah dalam setiap langkah dan penuh pertimbangan dalam setiap keputusan. Setiap orang mempunyai kebebasan untuk berbicara dan melakukan suatu perbuatan. Akan tetapi menurut Islam, tidak ada kebebasan yang tanpa batas, dan batas-batas tersebut adalah aturan-aturan agama. Maka seorang muslim yang benar, selalu berpikir berkali-kali sebelum melakukan tindakan atau mengucapkan sebuah ucapan serta ia selalu mohon petunjuk kepada Allah.
Sabda Nabi Shallallahu alaihi wasallam ini semakin penting untuk diresapi ketika akhir-akhir ini dengan dalih kebebasan, banyak orang berbicara tanpa logika dan data yang benar dan bertindak sekehendak nya tanpa mengindahkan etika agama . Informasi yang kita dengar melalui televisi, kadang-kadang justru membingungkan masyarakat.
Oleh karena itu marilah kita memasyarakatkan istikharah dalam segala langkah kita, agar kita benar-benar bertindak secara benar dan tidak menimbulkan kekecewaan di kemudian hari.
Istighfar, yaitu selalu intropeksi diri dan mohon ampunan kepada Allah Rabbul Izzati. Setiap orang pernah melakukan kesalahan baik sebagai individu maupun kesalahan sebagai sebuah bangsa. Setiap kesalahan dan dosa itu sebenarnya penyakit yang merusak kehidupan kita. Baik dalam hal Ekonomi, Sosial, Budaya, dan Agama.Saatnya hijrah dari kesalahan menuju kebaikan, kita intropeksi diri kita, memohon ampun kepada Allah, melakukan koreksi untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah dengan penuh keridhaan Allah. Dengan jalan beristighfar dan bertobat.
اِنَّ الَّذِيۡنَ قَالُوۡا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسۡتَقَامُوۡا تَتَنَزَّلُ عَلَيۡهِمُ الۡمَلٰٓٮِٕكَةُ اَلَّا تَخَافُوۡا وَلَا تَحۡزَنُوۡا وَاَبۡشِرُوۡا بِالۡجَـنَّةِ الَّتِىۡ كُنۡتُمۡ تُوۡعَدُوۡنَ
Artinya:
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut, dan janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (Qs. Fushshilat: 30
Sekali lagi, tiada kehidupan yang sepi dari tantangan dan godaan. Agar kita tetap tegar dan selamat dalam berbagai gelombang kehidupan, tidak bisa tidak kita harus memiliki dan melakukan tiga hal di atas yaitu Istiqomah, Istikharah dan Istighfar.
Semoga Allah Ta’ala menganugerahkan kepada kita semua hidayah dan taufik-Nya agar kita mampu untuk sellalu beristiqomah, beristikharah dan beristighfar ini dengan sebaik-baiknya. Semoga Allah mudahkan hisab kita semua di akhirat nanti dengan hisab yang ringan. Istiqomah. yaitu kokoh dalam aqidah dan konsisten dalam beribadah. Begitu pentingnya istiqomah ini sampai Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wasallam berpesan kepada seseorang. Bahwa orang yang istiqamah selalu kokoh dalam aqidah dan tidak goyang keimanan bersama dalam tantangan hidup. Sekalipun dihadapkan pada persoalan hidup, ibadah tidak ikut redup, kantong kering tidak pusing, tetap memperhatikan dan melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangannya.
Istikharah, selalu mohon petunjuk Allah dalam setiap langkah dan penuh pertimbangan dalam setiap keputusan. Setiap orang mempunyai kebebasan untuk berbicara dan melakukan suatu perbuatan. Akan tetapi menurut Islam, tidak ada kebebasan yang tanpa batas, dan batas-batas tersebut adalah aturan-aturan agama. Maka seorang muslim yang benar, selalu berpikir berkali-kali sebelum melakukan tindakan atau mengucapkan sebuah ucapan serta ia selalu mohon petunjuk kepada Allah.
Sabda Nabi Shallallahu alaihi wasallam ini semakin penting untuk diresapi ketika akhir-akhir ini dengan dalih kebebasan, banyak orang berbicara tanpa logika dan data yang benar dan bertindak sekehendak nya tanpa mengindahkan etika agama . Informasi yang kita dengar melalui televisi, kadang-kadang justru membingungkan masyarakat.
Oleh karena itu marilah kita memasyarakatkan istikharah dalam segala langkah kita, agar kita benar-benar bertindak secara benar dan tidak menimbulkan kekecewaan di kemudian hari.
Istighfar, yaitu selalu intropeksi diri dan mohon ampunan kepada Allah Rabbul Izzati. Setiap orang pernah melakukan kesalahan baik sebagai individu maupun kesalahan sebagai sebuah bangsa. Setiap kesalahan dan dosa itu sebenarnya penyakit yang merusak kehidupan kita. Baik dalam hal Ekonomi, Sosial, Budaya, dan Agama.Saatnya hijrah dari kesalahan menuju kebaikan, kita intropeksi diri kita, memohon ampun kepada Allah, melakukan koreksi untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah dengan penuh keridhaan Allah. Dengan jalan beristighfar dan bertobat.
اِنَّ الَّذِيۡنَ قَالُوۡا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسۡتَقَامُوۡا تَتَنَزَّلُ عَلَيۡهِمُ الۡمَلٰٓٮِٕكَةُ اَلَّا تَخَافُوۡا وَلَا تَحۡزَنُوۡا وَاَبۡشِرُوۡا بِالۡجَـنَّةِ الَّتِىۡ كُنۡتُمۡ تُوۡعَدُوۡنَ
Artinya:
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut, dan janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (Qs. Fushshilat: 30
Sekali lagi, tiada kehidupan yang sepi dari tantangan dan godaan. Agar kita tetap tegar dan selamat dalam berbagai gelombang kehidupan, tidak bisa tidak kita harus memiliki dan melakukan tiga hal di atas yaitu Istiqomah, Istikharah dan Istighfar.
Kusairi
PAIF KECAMATAN GUBENG