Jika nasehat yang baik tidak memberikan pengaruh bagi perubahan seseorang, maka ketahuilah bahwa hatinya itu kosong.
(Abu Bakar As-Siddiq)
Manusia memang memiliki keinginan ataupun kehendak yang digerakkan oleh hati. Ketika hati menutup diri dari spirit dan energi positif dari dari orang lain,yang dikhawatirkan adalah hati itu sedang sakit dan mengalami kekosongan. Dan kekhawatiran maksimalnya adalah menolak kebenaran-kebenaran yang datang sebagai pangkal dari sebuah hidayah, padahal sebenarnya kebenaran itu bisa datang dari siapa saja, kapan saja dan darimana saja. Bukan darimana kebenaran itu berasal, atau siapa yang menyampaikan, tapi yang harus diperhatikan adalah apa yang disampaikan, Ali bin Abi Thalib mengatakan :
“Jangan melihat siapa yang bicara tapi lihatlah apa yang dibicarakan” (Ali bin Abi Thalib)
Dan sesungguhnya saling menasehati adalah sebuah tips yang Allah SWT pada manusia agar terhindar dari kerugian dan kebinasaan.
firman Allah SWT :
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)
”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih, saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya tetap di atas kesabaran”
(QS. Al-’Ashr [103]: 1-3).
Dalam Kitab Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa manusia benar-benar dalam keadaan merugi dan binasa kecuali mereka beriman hatinya dan anggota tubuhnya yang melakukan amal saleh dan salah satunya adalah saling memberikan nasehat kebaikan dan kebenaran. (lihat Kitab Tafsir Ibnu Katsir)
Sementara dalam ayat lain juga disebutkan :
Al-A’raf ayat 181
وَمِمَّنْ خَلَقْنَآ اُمَّةٌ يَّهْدُوْنَ بِالْحَقِّ وَبِهٖ يَعْدِلُوْنَ ࣖ
Dan di antara orang-orang yang telah Kami ciptakan ada umat yang memberi petunjuk dengan (dasar) kebenaran, dan dengan itu (pula) mereka berlaku adil.
Sehingga, merawat hati untuk selalu membukanya dan siap menerima nasehat tentang kebenaran-kebenaran adalah wajib, agar hidayah selalu datang menghampiri dan kita tertuntun untuk mengakui dan melaksanakan kebenaran itu, betapa sedihnya jika kita tergolong orang-orang yang tidak mau tau kebenaran itu yang terbungkus rapi dalam sebuah nasehat kema’rufan, dalam pandangan Allah SWT yang seperti itu termasuk yang paling buruk,
Al-Anfal ayat 22
۞ اِنَّ شَرَّ الدَّوَاۤبِّ عِنْدَ اللّٰهِ الصُّمُّ الْبُكْمُ الَّذِيْنَ لَا يَعْقِلُوْنَ
Sesungguhnya makhluk bergerak yang bernyawa yang paling buruk dalam pandangan Allah ialah mereka yang tuli dan bisu (tidak mendengar dan memahami kebenaran) yaitu orang-orang yang tidak mengerti.
At-Taubah ayat 48
لَقَدِ ابْتَغَوُا الْفِتْنَةَ مِنْ قَبْلُ وَقَلَّبُوْا لَكَ الْاُمُوْرَ حَتّٰى جَاۤءَ الْحَقُّ وَظَهَرَ اَمْرُ اللّٰهِ وَهُمْ كٰرِهُوْنَ
Sungguh, sebelum itu mereka memang sudah berusaha membuat kekacauan dan mengatur berbagai macam tipu daya bagimu (memutarbalikkan persoalan), hingga datanglah kebenaran (pertolongan Allah), dan menanglah urusan (agama) Allah, padahal mereka tidak menyukainya.
Nasehat adalah bisa jadi sebuah pangakal penghantar perbaikan akal dan Budi pekerti manusia untuk menjalani kehidupan untuk yang lebih baik,saat nasehat itu datang kita bisa punya hak mengfilter mana yang bisa kita lakukan sesuai kapasitas kita.
Marlichah Siti Cholidah
PAIF KECAMATAN SIMOKERTO