Dalam sebuah hadis Qudsi dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:
“Allah Swt berfirman. ”Aku selalu menuruti persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Apabila ia berprasangka baik maka ia akan mendapatkan kebaikan. Adapun bila ia berprasangka buruk kepada-Ku maka dia akan mendapatkan keburukan.” (H.R.Tabrani dan Ibnu Hibban).”
Hadis ini menjelaskan bahwa:
Setiap makhluk hidup yang diciptakan Allah SWT pasti memiliki maksud dan tujuan yang bermanfaat bagi hidup dan kehidupan di bumi ini. Adalah Husnudzan kepada Allah Swt dalam hal ini ditunjukkan dengan meyakini bahwa tidak ada satu pun yang menjadi sia-sia dalam ciptaan Allah SWT.
Dalam hadits yang lain juga disebutkan bahwa:
يَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا تَحَسَّسُوا وَلَا تَنَافَسُوا وَلَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا
“Jauhilah oleh kalian berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dusta perkataan, jangan mencari-cari aib orang lain serta mencari-cari isu, jangan saling bersaing, janganlah saling dengki, jangan saling membenci dan jangan saling membelakangi, jadilah kalian sebagai hamba Allah yang saling bersaudara.” (Musnad Ahmad 9620)
Jadi dalam kondisi bagaimanapun kita harus selalu berbaik sangka kepada Allah SWT, walau terkadang kita merasa tidak suka dan bahkan marah dengan ketetapan Allah Ta’ala yang tidak sesuai dengan harapan kita. Karena pada dasarnya manusia tidak akan pernah tahu bahwa dalam setiap ketetapan atau kejadian yang ada dalam kehidupan kita akan selalu terdapat hikmah yang Allah SWT berikan kepada para hambanya.
Sama halnya dengan Positive Thingking arti yang sebenarnya adalah sangat sederhana yaitu sikap mental yang membuat kita berharap untuk mendapatkan hasil yang terbaik dan yang menguntungkan. Dan ciri-ciri dari positive thingking adalah diantaranya selalu bersikap tenang, berfikir positif, tidak mudah khawatir, tidak mudah cemas,dan selalu berusaha untuk bersikap bijaksana dalam menghadapi ujian dan problema kehidupan.
Ada 2 perbedaan pada diri setiap orang, dan perbedaan yang cukup signifikan itu adalah cara berfikir, dan sikap inilah yang membedakan seseorang memiliki sikap yang positif atau negatif.
Positive Thingking mempunyai kata lain yaitu suatu proses dalam menciptakan pikiran yang baik dapat mengubah energi positif menjadi suatu yang fakta dan nyata. Rasa positive Thingking ini dapat dapat memberikan rasa optimis dalam menghadapi suatu keadaan yang mungkin tidak menyenangkan. Jadi intinya dengan berfikir yang positif atau positive thingking dapat menciptakan suatu kebahagiaan atau suasana hati yang sehat serta ketenangan lahir dan bathin dalam menghadapi situasi dan kondisi bagaimanapun dan kapanpun saja.
Wallahu ‘A’lam bis-shawab
Muiyasih
PAIF Kec. Gunung Anyar-Surabaya