Menengadah ke atas sebenarnya bukanlah satu hal yang mudah dilakukan saat seseorang itu terjatuh, karena siapapun yang melihat ada yang terjatuh, tidak semua bisa memberi pertolongan dengan ikhlas. Tidak semua prihatin, dan kemungkinan terburuknya adalah justru yang melihat dengan serta merta mengambil sebuah kesimpulan, bahwa itu ada sebab perbuatan negatif, yang berakibat kenapa bisa terjatuh tanpa harus menanyakan apa dan bagaimana bisa terjatuh, apa penyebabnya dan selanjutnya seperti apa. Bisa saja cukup dengan dilihat saja, dan membuat opini-opini yang digelindingkan, ibarat bola yang digiring hingga gawang lawan dan gol nya adalah kepuasan absolute saja. Sebenarnya dalam Islam telah diatur bagaiman bersikap saat mendapati orang lain yang tertimpa musibah, kesulitan, keterpurukan dan sebagainya.
كُرْبَةً مِنْ كُرَابِ يَوْمِ اْلقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالْاَخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ فِى الدُّنْيَا وَالْاَخِرَةِ وَاللهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ اْلعَبْدُ فِى عَوْنِ اَخِيهِ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ
Artinya: “Barang siapa melapangkan seorang mukmin dari satu kesusahan dunia, Allah akan melapangkannya dari salah satu kesusahan di hari kiamat. Barang siapa meringankan penderitaan seseorang, Allah akan meringankan penderitaannya di dunia dan akhirat. Barang siapa menutupi (aib) seorang muslim, Allah akan menutupi (aib)nya di dunia dan akhirat. Allah akan menolong seorang hamba selama hamba itu mau menolong saudaranya.” (HR. Muslim).
Seperti diterangkan Rasulullah SAW ketika ditanya Sahabat perihal siapa manusia yang paling dicintai Allah SWT, “Yaitu manusia yang paling banyak bermanfaat dan berguna bagi manusia yang lain. Sedangkan perbuatan yang paling dicintai Allah adalah memberikan kegembiraan kepada orang lain atau menghapus kesusahan orang lain, atau melunasi utang orang yang tidak mampu untuk membayarnya, atau memberi makan kepada mereka yang sedang kelaparan dan jika seseorang itu berjalan untuk menolong orang yang sedang kesusahan itu lebih aku sukai daripada beri’tikaf di masjidku ini selama satu bulan.” (HR. Thabrani)
Karena dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba-Nya itu suka menolong saudaranya.” (HR. Muslim)
Dan pada akhirnya berusaha bangkit dengan kaki sendiri adalah sebuah kehormatan yang layak dipertaruhkan. Upaya bertahan dalam kesakitan bukan menjadi masalah besar saat Allah SWT menjadi sandaran utamanya. Karena Allah SWT yang memapah kehidupan selanjutnya.
QS. Al-Baqarah Ayat 214
اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَّثَلُ الَّذِيْنَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۗ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاۤءُ وَالضَّرَّاۤءُ وَزُلْزِلُوْا حَتّٰى يَقُوْلَ الرَّسُوْلُ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ مَتٰى نَصْرُ اللّٰهِ ۗ اَلَآ اِنَّ نَصْرَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ
Artinya : Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.
“Maka siapakah gerangan yang dapat menolongmu (selain allah) sesudah itu? karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal” (Q. S. Ali Imran : 160).
“Barangsiapa yang berusaha menjaga diri, maka Allah menjaganya, barangsiapa yang berusaha merasa cukup, maka Allah mencukupinya. Barangsiapa yang berusaha bersabar, maka Allah akan menjadikannya bisa bersabar dan tidak ada seorang pun yang dianugerahi sesuatu yang melebihi kesabaran.” (HR. al Bukhari No 1469)
MARLICHAH SITI CHOLIDAH
PAIF KECAMATAN SIMOKERTO