Taaruf sangat dianjurkan dalam Islam, ketimbang seorang laki-laki dan perempuan menjalin pacaran sebelum ke pelaminan. Sebab, jika pacaran dikhawatirkan mereka yang bukan muhrim terjerumus dalam perbuatan zina. Secara sederhana, taaruf merupakan proses perkenalan yang dilakukan oleh seorang laki-laki dengan perempuan Islam dengan didampingi pihak ketiga.
Taaruf berarti proses mengenal antara laki-laki dan perempuan untuk mencari kecocokan sebelum proses pernikahan. Pada prinsipnya, tujuan taaruf yaitu mencari jodoh yang sesuai, sekufu, dan diridai Allah Swt. Tidak boleh ada niatan mencoba-coba dalam hal perjodohan. Tujuan lainnya yaitu untuk mengetahui data valid sesuai syariat Islam misalnya data perilaku, pengalaman, sikap, cara hidup sehari-hari, dan lain-lainnya dari si calon suami/istri.
- Memandang dalam proses taaruf. Dalam taaruf, memandang memang diperbolehkan. Namun, yang diperbolehkan adalah memandang dalam koridor untuk mengetahui orang yang akan dipersunting. Jika tidak ada niat untuk itu maka tidak diperbolehkan.
- Memandang ketika sudah khitbah justru disunahkan. Hal itu karena memandang setelah khitbah dapat menambah kemantapan hati untuk menikah.
- Taaruf tidak memperbolehkan siapa pun memperlihatkan aurat kepada orang lain. Jika pun hal itu diperlukan untuk memastikan pihak perempuan tidak mengalami cacat fisik, harus diwakilkan pada orang yang boleh melihatnya.
- Dalam proses taaruf, sebaiknya tidak membicarakan hal-hal yang melenceng dari sana. Hal ini termasuk ucapan atau hal-hal yang mengarah pada hal yang tidak senonoh. Kalaupun sudah dikhitbah misalnya, pembicaraan semacam itu juga harus dihindari karena belum ada ikatan pernikahan.
- Saat melakukan pertemuan untuk taaruf, tidak dilakukan berdua saja, tetapi harus ada muhrim yang menemani. Hal ini untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan. Selain itu, ini juga bagian dari cara untuk tidak mendekat pada zina.
- Salat istikharah adalah bagian dari cara untuk meminta petunjuk pada Allah setelah taaruf dilakukan. Sebab, pada dasarnya dalam setiap mengambil keputusan dalam hidup, disunahkan untuk melakukan salat istikharah.
- Perbanyak ketakwaan kepada Allah dan pasrah. Jika taaruf sudah dilakukan dan hati telah mantap, segera khitbah. Setelah khitbah, barulah lakukan persiapan untuk pernikahan. Tentu dengan pertimbangan-pertimbangan dan restu keluarga.
Sehubungan dengan program kegiatan Penyuluh Agama Islam Surabaya bidang keluarga sakinah menfasilitasi saudara saudara kita se -Iman yang masih jombloh baik Jejaka, Gadis, Duda atau Janda yang Ingin membina rumah tangga dengan niatan suci (serius) untuk menyempurnakan sebagian agamanya dalam mencapai kebahagiaan dan ketenangan hidupnya dunia dan Akherat.
وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا لِّتَسْكُنُوٓا۟ إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (surat-ar-rum-ayat-21)
Dengan adanya pasangan, kedua belah pihak dapat bersenang-senang, tidak kesepian, memperoleh manfaat adanya anak, serta mendidik mereka dan cenderung kepada pasangannya. Oleh karena itu, kita hampir tidak menemukan rasa cinta dan sayang lebih dalam seperti yang terdapat dalam pernikahan. Yakni yang menjalankan akal pikirannya, mentadabburi ayat-ayat Allah, dan berpindah dari satu keadaan kepada keadaan yang lain.
Untuk pendaftaran bisa Klik Link ini :
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSfNgRXBgKNa0Gu8sRVeFbKYsSaUfDq2s_FlMyGeCIqUGYbTCA/viewform
1 comment
Alhamdulillah beberapa sudah berjodoh sampai ke jenjang pernikahan. Semoga Allah takdirkan semakin banyak yang berjodoh melalui TAARUF RUMAH SAKINAH