POKJALUH Surabaya- Musyawarah Wilayah (Muswil) Ikatan Penyuluh Agama RI (IPARI) Wilayah Provinsi Jawa Timur (Jatim) telah sukses digelar pada Rabu (08/11). Muswil pertama kali ini mengangkat tema “Harmoni Penyuluh Agama Jawa Timur untuk Indonesia Damai”, diselenggarakan di Aula Kemenag Kota Surabaya yang diikuti kurang lebih 50 peserta dari berbagai daerah di Jatim.
Muswil ini merupakan tindaklanjut amanah PermenpanRB nomor 9 tahun 2021, terkait Organisasi Profesi Penyuluh Agama, bahwa semua penyuluh agama wajib memiliki Organisasi Profesi.
Baik dari wilayah provinsi maupun daerah, semua hadir untuk melakukan pertemuan melakukan Muswil untuk memilih Ketua Umum IPARI Wilayah masa Bhakti 2023 – 2027, yang menjadi rumah besar bagi penyuluh yaitu organisasi profesi resmi bagi semua penyuluh agama.
Oleh sebab itu, utusan dari penyuluh agama dengan berbagai unsur serta perwakilan yang terhimpun dalam Kelompok Kerja Penyuluh (POKJALUH) dan Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI), baik Provinsi maupun Daerah melakukan pertemuan melalui Musyawarah Wilayah (Muswil) untuk memilih Ketua Umum IPARI Wilayah masa Bhakti 2023 – 2027.
Kepala bidang Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kanwil Kementerian Agama Jatim menyampaikan adanya IPARI sebagai wadah aspirasi antar instansi yang dikomandoi oleh Profesi Penyuluh Agama
“Selain itu, tujuan dibentuknya IPARI ini juga menjadi wadah menyampaikan aspirasi penyuluh kepada instansi mitra yaitu pemerintah dan sarana mendapatkan informasi dari Instansi pembina yaitu Kementerian Agama,” kata Mufi Imron.
“Muswil ini jangan hanya ditujukan untuk memilih pengurus kemudian selesai, tetapi jadikan momen ini menjadi pintu gerbang merancang kegiatan aktif yang bisa dilihat oleh masyarakat. Sehingga nantinya akan bisa terlihat gaungnya oleh masyarakat jatim, bahkan Indonesia “, tambahnya lagi.
Kabag TU Kanwil Kemenag Jatim, Santoso, juga berpesan terbentuknya IPARI diharapkan sebagai wadah strategis Penyuluh untuk mensukseskan program-program pemerintah yang berkolaborasi dengan instansi lain.
“Organisasi strategis itu ada di penyuluh, karena bisa berkolaborasi dengan instansi manapun, unsur apapun. Sehingga penyuluh harus mandiri. Penyuluh Agamaadalah ujung tombak dunia. Siapapun yg terpilih menjadi ketua adalah yang terbaik yang harus didukung oleh semua”, pungkasnya.
Adapun hasil dari musyawarah penyuluh Agama ini adalah Ust. Syaifuddin Muarif, terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum IPARI Jatim. WS/ Ima.