POKJALUH SURABAYA-Penyuluh Agama Islam (PAI) Kota Surabaya bidang Produk Halal menggelar pelatihan Juru Sembelih Halal (Juleha) pada Sabtu (8/06) bertempat di Yayasan Sabilussalam. Pelatihan yang diadakan selama sehari ini diikuti oleh 75 peserta dan dibuka langsung oleh Ketua Panitia Pelatihan Juleha, Ustadzah Tutus Alriani.
Hadir dalam pembukaan pelatihan tersebut Perwakilan dari Ketua IPARI Kota Surabaya, Aris Nurullah, Ketua Juleha Provinsi Jawa Timur, Hanif Azhar dan Seluruh PAI Bidang Produk Halal Kota Surabaya beserta segenap Ta’mir Masjid lainnya.
Tutus selaku ketua panitia dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan Juleha ini dilakukan dengan tujuan memberikan pembekalan dan pelatihan teknis tata cara penyembelihan hewan sesuai dengan syariat Islam.
“ Untuk menjadi juru sembelih butuh kemantapan dan butuh keyakinan, kami berharap dalam kesempatan pelatihan ini bisa maksimal. Kedepannya para peserta yang ikut pelatihan ini dapat menjadi juru sembelih yang sesuai dengan syariat islam dan dapat bermanfaat bagi kita semua , “ terang Tutus.
Dalam sambutan pembukaan ketua IPARI dalam hal ini diwakili oleh Aris Nurullah sangat mendukung dan mengapresiasi dengan adanya pelatihan Juleha ini . Masih adanya keraguan dan keabsahan di masyarakat akan kehalalan penyembelihan hewan terutama ayam yang akhirnya menjadikan Para penyuluh terutama bidang Produk Halal memandang perlu mengadakan pelatihan Juleha.
“ Harapan saya peserta dapat mengikuti pelatihan ini dengan sebaik-baiknya dan nantinya dapat diterapkan di mushola dan masjid masing-masing. Terimakasih kepada PAI Bidang Produk Halal yang bekerjasama dengan Juleha Jawa Timur yang telah membagikan ilmunya sesuai dengan hukum secara Islam sehingga masyarakat akan semakin yakin untuk mengkonsumsi hewan potong dan semoga semua peserta dapat memahami tata cara penyembelihan hewan yang baik dan benar sesuai syariat Islam.” Jelasnya.
“ Dengan adanya pelatihan ini mereka akan memahami bagaimana cara penyembelihan yang halal termasuk bagaimana cara prosesi yang betul , dan memperlakukan hewan sebelum disembelih. Masyarakat Indonesia tidak hanya butuh kondisi daging hewan itu higienis secara kesehatan akan tetapi juga aman secara syariat. Harapan kami Juleha – Juleha ini dapat melakukan tugasnya secara profesional , juga paham bagaimana pengelolaan daging itu dari hulu sampai ke hilir,”ungkapnya lagi.
Lebih lanjut Tutus juga berharap Semoga ini ada kajian kajiannya secara fiqih .Peserta yang sudah mengikuti juleha akan mendapatkan sertifikat yang nantinya bisa digunakan lebih lanjut untuk pelatihan Juleha tingkat Jawa Timur, sehingga masyarakat yang akan memotong hewan ditempat tersebut semakin yakin.
“Kegiatan perdana ini perlu ditindak lanjuti dan perlu adanya kerjasama serta berkolaborasi dengan Juleha Jawa Timur tentang pentingnya bagaimana pembelajaran bagi para Juleha di kecamatan-kecamatan. Karena saya yakin ini baru representasi dari beberapa kecamatan, mushola dan masjid – masjid. Semoga ini menjadi bagian sumbangsih kita yang terbaik untuk masyarakat Banyumas,” pungkasnya. (Ima)