Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji mengatakan, bahwa Isbat Nikah Terpadu ini dalam Tahun 2023. Kegiatan ini berkolaborasi bersama Pengadilan Agama (PA) dan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Surabaya.
“Jadi prosesnya itu orang yang masih nikah siri bisa diajukan buku nikahnya melalui penetapan Pengadilan Agama. Tetapi prosesnya tidak sendiri-sendiri, melainkan langsung cukup di kelurahan, ada aplikasi yang kita siapkan namanya Lontong Kupang,”
Agus lantas menjelaskan, bahwa melalui aplikasi Lontong Kupang, seluruh syarat dokumen pernikahan akan diproses menjadi satu oleh instansi terkait. Baik itu kebutuhan penetapan Pengadilan Agama (PA), buku nikah dari Kemenag maupun Administrasi Kependudukan (Adminduk) yang dikeluarkan Dispendukcapil Surabaya.
Sebanyak 225 pasangan pengantin, terdiri dari 217 pasangan melakukan Isbat Nikah, dan 8 pasangan lainnya adalah pasangan yang baru menikah. Karenanya, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Surabaya membuka pelayanan duo lontong, yaitu Lontong Balap (Layanan Online Terpadu One Gate System Bersama Dispendukcapil dan Pengadilan Negeri) dan Lontong Kupang (Layanan Online Terbaru One Gate System antara Dispendukcapil Surabaya, Pengadilan Agama Surabaya).
Makanya, dalam acara itu Pengadilan Negeri Surabaya dan Pengadilan Agama Surabaya juga membuka persidangan untuk mengesahkan pasangan suami istri itu.
“Kita akan lakukan hal yang sama di tahun depan. Kita buka (pendaftaran) mulai hari ini. Sehingga tidak ada warga yang tertinggal karena kami berharap banyak pasangan nikah baru. Insyaallah akan kita lakukan yang lebih besar lagi dengan konsep garden party, nanti kita bahas dengan koordinator pengusaha jasa pernikahan,” jelasnya.
Sementara itu, dalam laporannya, Koordinator Pengusaha Jasa Pernikahan Kota Surabaya, Malik Atmaja menyampaikan sebanyak 374 vendor ikut mendukung gelaran Isbat Nikah dan Nikah Baru Massal. “Tahun kemarin kita menghitung biaya untuk 125 peserta mencapai Rp 5 miliar, di tahun ini dengan 225 peserta mencapai Rp 7.480.000.000 karena sangat banyak yang mendukung acara ini, antusiasnya sangat luar biasa,” kata Malik.
Kadariyati (49), anak dari pasangan tertua yang mengikuti Isbat Nikah, yakni Maki (77) dan Nurhati (68) warga asal Kelurahan Balongsari, Kecamatan Tandes Surabaya mengaku bersyukur karena kedua orang tuanya telah memiliki dokumen pernikahan dengan memanfaatkan pelayanan Lontong Kupang (Layanan Online Terbaru One Gate System antara Dispendukcapil Surabaya, Pengadilan Agama Surabaya).
Gelaran isbat nikah dan nikah baru massal yang diselenggarakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berlangsung pada hari ini, Selasa (19/9/2023).
Total ada 225 pasangan, didominasi dengan pasangan isbat nikah sebanyak 217 pasutri. “Jika ditotal ada Rp7,4 miliar hari ini (biayanya),” jelas Bpk. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya.