Hidup ini akan terasa hampa jika kita tidak memiliki sebuah sandaran.Selayaknya rumah,jika tidak memiliki sandaran yang kokoh untuk berdiri maka tentu akan roboh.Hidup pun sama, jika kita tidak memiliki sandaran pasti hidup kita akan rumit dan kacau. karena hidup tak selamanya indah. Hidup tak seindah pelangi dan hidup tak selurus jalan tol.Allah sengaja mengutus kerikil kerikil kehidupan agar manusia sadar akan kelemahan dirinya dan kembali lagi mengingat Allah oleh karenanya di Al- Quran surat 9 ayat 59 “Cukuplah Allah bagi kami sebagai sandaran hidup”
Tiada keberuntungan yang sangat besar dalam hidup ini,kecuali orang yang tidak memiliki sandaran,selain bersandar kepada Allah dengan meyakini bahwa memang Allah-lah yang menguasai segala galanya,tidak ada noktah sekecil apapun yang luput dari genggaman Allah,total sempurana sempurna,segala galanya Allah yang membuat Allah yang mengutus,Allah yang menguasai.
Menyadarkan hati sepenuhnya kepada Allah tidak dilakukan dengan pasrah begitu saja,melainkan harus di awali dengan usaha nan penuh totalitas,jika Seluruh tenaga sudah dikerahkan maka langka selanjutnat ya adalah menyerahkan dan menyadarkan semuanya kepada Allah.
Hidup tenang dan damai jika Al Qur’an dan Hadist sebagi sandaran hidup,meskipu dalam keadaan mendapatkan ujian dan musibah ataupun kesenangan,nabi SAW selalu tanang lantaran selalu bersandar pada petunjuk Allah SWT.Salah satu cara Nabi SAW mendapatkan sandaran hidup yang baik adalah dengan Istiqomah berdoa,sebagaimana di Al-Qur’an surat 40 ayat 60 yang berbunyi “Allah SWT memerintahkan kita sebagai umatnya untuk berdoa memohon kepadanya.
Mari kita amalkan doa yang ada di Al-Qur’an surat 9 ayat 129 yang berbunyi ” cukuplah Allah bagiku,tidak ada Tuhan selain Dia.Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan dia adalah Tuhan yang memiliki “Arsy” (singgasana) yang Agung”. Semoga bisa menjadi salah satu jalan kita agar bisa menyandarkan hidup ini hanya kepada Allah semata.
Elys Faricha Ismawati.S.AgK
UA Kec. Tenggilis Mejoyo
